Minggu, 09 September 2012

Tanah Surga..katanya : Sebuah pesan nasionalisme


Tanah Surga..Katanya..hmmm, dari judulnya saja sudah terlihat sedikit agak menyindir, Film ini besutan Herwin Novianto yang diproduseri oleh Deddy Mizwar bersama Gatot Brajamusti. Kalau ada Deddy Mizwar biasanya film memiliki banyak pesan moralnya, Ak dan istri pun penasaran untuk menontonnya. 


Film ini di bintangi oleh Osa Aji Santoso, Fuad Idris, Ence Bagus, Ringgo Agus Rahman, dan Astri Nurdin. Mengambil lokasi syuting di Kalimantan Barat dekat perbatasan Malaysia bercerita tentang kehidupan diperbatasan dengan segala keterbelakangan pembangunan dan ekonomi. Saya tidak pandai untuk menilai acting pemain atau pun pengambilan gambarnya, tapi saya melihat ada beberapa adegan yang mengharukan dan pesan moral yang bisa dipetik.


Pertama, perbedaan yang jelas terlihat di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Dalam film digambarkan dengan sangat jelas
perbedaan dari segi pembangunan antara jalan aspal milik Malaysia  dan Jalan berbatu milik Indonesia. Selain itu juga kehidupan ekonominya dimana lebih mudah untuk mencari ekonomi Malaysia dari pada di perbatasan Indonesia.


Kedua, Kecintaan terhadap negeri. Hal ini terlihat dalam adegan konflik batin ketika Haris (Ence Bagus) duda beranak dua berupaya mengajak kedua anaknya Salman dan Salina (Tissa Biani Azahra) dan ayahnya Hasyim (Fuad Idris) untuk pindah ke Malaysia. Namun Hasyim mantan sukarelawan Indonesia yang terlibat dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia 1960-an silam menampik mentah-mentah. Hasyim berkata “ Aku mengabdi bukan untuk pemerintah, tapi untuk negeri ini”. Selain itu juga adegan ketika Salman berkeras menebus bendera Merah Putih yang dipakai kain pembungkus barang seoarang penduduk pribumi di kawasan Mayasia dengan kain sarung. Bendera itu kemudian di bawahnya sambil berlari pulang ke negerinya ( Indonesia ) diiringi lagu Tanah Air, hhmm, adegan yang menyentuh.


Ketiga, sedikit mengingatkan ( baca : menyindir ) pemerintah. Sindiran ini terlihat ketika Salman membacakan puisi untuk kunjungan pejabat ke desanya..Bukan lautan hanya kolam susu katanya/Tapi kata kakekku hanya orang kaya yang minum susu/Tiada badai tiada topan yang kau temui/ kain dan jala cukup menghidupimu/Tapi kata kakekku ikannya diambil negara asing/ ikan dan udang menghampiri dirimu..katanya/Tapi kata kakekku ssh..ada udang di balik batu/Orang bilang tanah kita tanah surga..katanya/Tapi kata dokter Intel yang punya surge hanya pejabat-pejabat…Sebuah puisi yang simple, tapi menohok. Membuat saya yang mendegarnya mungkin perlu bertanya dan instropeksi, apalagi pejabat yang ada di film tersebut yang diperankan oleh Deddy Mizwar dan mungkin juga seharusnya pejabat2 di negeri ini.

Masih banyak adegan2 yang menyentuh lainnya dan menurutku secara overall film ini cukup baik, dan perlu ditonton untuk mengingatkan kita kembali akan nasionalisme, mengingatkan kembali tentang masih banyaknya PR yang harus dikerjakan untuk membangun Indonesia lebih baik apalagi diperbatasan Indonesia seperti yang digambarkan dalam film.  Apapun yang terjadi, jangan sampai kehilangan cintamu pada negeri ini” – Tanah Surga..katanya..

0 komentar:

Posting Komentar